GULAT MULAI DIPERTANDINGKAN, DKI SUDAH CAPAI EMAS

Dipublikasikan pada 19 Nov 2023 oleh Administrator


GULATMULAIDIP

KALIMANTAN SELATAN - Cabang Olahraga (cabor) Gulat POMNAS XVIII Kalimantan Selatan mulai dipertandingkan hari ini, Minggu 19/11 di Gedung Sultan Suriansyah Banjarmasin.

Tim Gulat yang dimanajeri Drs. Ahmad Djazimi, M.Pd, membawa 2 pelatih, 2 asisten pelatih dan 8 atlet diantaranya 7 pegulat putra yaitu Ahmad Zinadine Zidane, Andana Ramadhan, Iqbal Alamsyah, Muhammad Firdy Affronds, Rama Satria Jingga, Raysad Ananda Yuda dan Yehezkiel Hasiholan Pardede serta 1 pegulat putri yaitu Selfi Ajeng Safitri. Pelatih Gulat DKI Jakarta, Agung Nugraha Santosa dan Rahman Joko Triyono menjelaskan, sebelum berangkat ke POMNAS XVIII Kalimantan Selatan para pegulat melakukan latihan intensif di Padepokan Gulat GOR Ragunan Jakarta, sehingga seluruh atlet telah dalam kondisi siap bertanding.

Lebih lanjut, Agung menyampaikan, tim gulat DKI hanya menargetkan 1 emas di POMNAS kali ini. “Target kita cukup 1 emas, mengingat cabor gulat pembinaannya cukup merata. Terlebih lagi gulat merupakan cabor andalan tuan rumah Kalsel,” ungkap Agung.

Kendati begitu, Agung tetap optimis para pegulat DKI Jakarta dapat menyuguhkan hasil terbaik bagi kontingen dan masyarakat DKI Jakarta. Ia menyampaikan, tahun ini DKI Jakarta akan mengikuti nomor 8 dari 21 nomor yang dipertandingkan pada cabor gulat.

“Untuk itu semua pelatih berharap agar para pegulat DKI Jakarta menjaga konsistensi teknik, stamina dan konsentrasi. Sehingga bisa main secara maksimal” harapnya.

Di hari pertama ini, DKI Jakarta memainkan 3 pertandingan Gaya Greco Roman. Gaya gulat ini melarang para pegulatnya untuk memegang area di bawah pinggang. Pembatasan tersebut menghasilkan penekanan pada lemparan karena pegulat tidak diperbolehkan melakukan serangan untuk menjatuhkan lawan ke tanah, menghindari lemparan dengan memegang, mengait, atau meraih kaki lawan. Hal itu yang membedakannya dari gulat gaya bebas.

Pertandingan gaya Greco Roman yang diikuti diantaranya kelas 67 kg oleh Ahmad Zinadine Zidane, kelas 77 kg oleh Iqbal Alamsyah dan kelas 97 kg oleh Yehezkiel Hasiholan Pardede.

Bermain di round pertama, Iqbal Alamsyah menang 10-1 dari Indra atlet Kalimantan Timur. Dilanjutkan Yehezkiel yang mampu menyelesaikan perlawanan M. Faisal Akbar Jawa Timur 10-3. Namun sayang Zidane harus mengakui ketangguhan Kahfi dari Kalimantan Selatan dengan hasil 2-10.

Memasuki round kedua, Yehezkiel kembali mampu membungkam lawan mainnya Juan Jawa Barat 11-0. Zidane menang 4-0 atas Sutiyawan Jawa Barat namun kali ini Iqbal yang harus mengakui keperkasaan Ayub Jawa Timur kalah 5-10.

Pada round ketiga, Zidane  kalah VFA (Victory by Fall) atas Faizal Jawa Tengah, Iqbal menang 13-4 atas Fikri Jawa Barat. Dan terakhir Yehezkiel mampu menundukkan kembali M. Faisal Akbar 5-0.

Dalam Final 1-2, Iqbal bertemu lagi dengan  Ayub Jawa Timur dan kalah  5-7, sah perak untuk Iqbal. Kiel yang sudah menang 3 ronde berturut-turut berhak atas medali emas dan Zidane berhak atas perunggu. Sah, 1 emas, 1 perak, dan 1 perunggu untuk DKI.

Kemenangan ini memacu semangat 5 atlet lainnya yang belum bertanding sehingga masih ada kemungkinan tim gulat menambah pundi-pundi medali kontingen DKI.