Terkendala Cuaca Buruk dan Sempat Ditunda, Stand Up Paddle Dayung DKI Raih Dua Perak

Dipublikasikan pada 09 Sep 2024 oleh Administrator


TerkendalaCuac

Pulau Kapuk Aceh  - Cabang Olahraga Dayung Canoeing nomor Stand Up Paddle Putra dan Putri Senin Pagi di Lepas Senja Beach Pulau Kapuk Aceh (9/9) dijadwalkan nomor final yang diikuti tim DKI atas nama Masrino 22 th dan Aurel Faustasyah Febriana 19 th sempat ditunda akibat cuaca buruk angin kencang dan hujan. Pertandingan Women Stand Up Paddle agak molor hampir satu jam menunggu cuaca agak bersahabat agar tidak membahayakan keselamatan atlet.

Akhirnya pertandingan dapat dimulai setelah hujan dan angin kencang reda. Berada di lintasan 4, Aurel harus berhadapan dengan atlet Sumatera Barat, Papua Barat, Jawa Barat, Sulawesi Utara dan Jawa Timur. Saat tanda pertandingan dibunyikan Aurel mendayung dengan kencang dibayangi atlet Papua Barat. Namun mendekati garis finis atlet Papua Barat yang memang sejak awal menempel Aurel mampu menambah kecepatannya dan menyentuh line finish terlebih dahulu. Perak untuk DKI dan Perunggu untuk Sulawesi Utara dari Woman SUP Cabor Dayung.

Saat dimintai keterangan, pelatih dayung DKI Farok Togolobe menjelaskan bahwa Cabor Dayung nomor Stand Up Paddle Putra dan Putri berada dibawah naungan Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI)dan terdapat dua jenis cabor dayung yakni Flat Water dan Beach Canoeing. Final kali ini masuk dalam kategori Beach Canoeing. Sebelum berangkat ke PON XXI Aceh Sumut 2024, tim berlatih untuk nomor ini di Marunda Jakarta Utara.

Ia juga menambahkan Beach Canoeing merupakan cabor yang pertama kali diikuti DKI Jakarta dalam arena PON sehingga belum dapat menjanjikan prestasi namun ia juga meyakinkan bahwa para atlet akan berusaha semaksimal mungkin meraih prestasi terbaik. Keyakinan itu didasarkan Cabor dayung jenis beach DKI memang diisi oleh atlet yang berusia emas kisaran 18 -28 th. Karena regulasi PON maksimum usia atlet 28 th sedangkan untuk kancah internasional diberi kebebasan usia.

Memang kesulitan untuk mencari atlet dayung DKI berbeda dengan daerah lain seperti Jawa Barat misalnya. “Kita juga DKI gak kayak daerah lain, cari atlet dayung gak gampang, anak Mall kebanyakan”, guraunya. “Untuk Jawa Barat itu luar biasa, karena pembinaan di tingkat kabupaten/kota itu jalan. Mereka untuk Pornas saja harus melalui pra Porda karena saking banyaknya peserta”, khusus dayung ya, ujarnya. “setelah porda mereka punya cadangan 400-500 atlet untuk menunggu fase pelatda. Dukungan walikota dan bupati luar biasa”, tambahnya. Kondisi itu berbanding terbalik dengan kondisi DKI yang justru kekurangan orang sehingga tidak ada kompetitor. Dan ia menyimpulkan karena Jakarta kebijakannya langsung Gubernur, wilayah tidak berjalan karena tidak ada alokasi anggaran. Meskipun kesejahteraannya untuk penghargaan, DKI kerap lebih tinggi dari daerah lainnya sebagai gengsi ibukota.

Rekrumen calon atlet dilakukan dengan cara membuat even olahraga dayung bagi anak-anak sekolah. Melalui even tersebut anak-anak yang terlihat memiliki kemampuan lebih dipanggil untuk ditanyakan ingin lanjut atau tidak. Jika ingin lanjut maka diberikan program secara intensif  melalui sekolah PPOP di Ragunan Jakarta.

Tim dayung sudah tiba di Aceh sejak tanggal 22 Agustus 2024 bersamaan dengan daerah-daerah lain malah rencananya jika venue dayung di aceh sudah siap, tim akan berangkat tanggal 12 Agustus 2024, dan ternyata belum siap. Kedatangan lebih awal bertujuan untuk ujicoba peralatan dan medan pertandingan. Selain itu juga, meningkatkan kesiapan dan rasa percaya diri para atlet.

Pada nomor Stand Up Paddle Putra yang bertanding setelahnya, giliran Masrino yang menyumbangkan medali perak untuk DKI. Untuk emas kembali direbut Papua Barat dan Perunggu diraih Jawa Timur. Seperti halnya Aurel, Masrino sejak awal memimpin namun alam belum berkehendak untuk menjadikannya juara. Di bibir pantai terjadi insiden dimana masrino terjatuh hingga terbalap oleh atlet papua Pinon Robaha. Pada Upacara Penghormatan Pemenang, pengalungan medali dilakukan oleh Drs Khoirudin Pimpinan DPRD Provinsi DKI Jakarta dan turut hadir pula di lokasi Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Hendra Eka Permana dan Kabid Peningkatan Olahraga Prestasi Wisnu Dewanto beserta jajarannya.

Sebelum pertandingan tim dayung mendapat dukungan semangat dari ketua BAPOMI DKI Jakarta Dr. Abdul Sukur, M.Si, yang sempat juga merasakan angin kencang cuaca buruk di venue. Secara keseluruhan, Dayung telah menyumbangkan 4 perak dan 3 perunggu dalam PON XXI Aceh Sumut 2024.