Dipublikasikan pada 21 Sep 2024 oleh Administrator
Penutupan PON XXI Aceh Sumut 2024, Sampai Jumpa Di NTT dan NTB
Dispora DKI Jakarta- Tanpa terasa PON XXI Aceh Sumatera Utara 2024 yang dibuka pada 9 September 2024 lalu di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, telah berakhir.
Upacara penutupan diadakan di Stadion Utama Sumatera Utara yang berada di kompleks Sumut Sport Center, Deli Serdang, pada Jumat malam (20/9).
Kedua provinsi penyelenggara tersebut dianggap telah mampu memfasilitasi gelaran pertandingan olahraga empat tahunan yang berskala nasional ini, meskipun dilengkapi dengan berbagai kontroversi dan kejadian di lapangan.
Pj Gubernur Sumatera Utara, Agus Fatoni didampingi PJ Gubernur Aceh Safrizal ZA berterimakasih atas kerjasama dan dukungan seluruh pihak dalam melancarkan penyelenggaraan PON XXI 2024 sekaligus meminta maaf terkait kekurangan, keterbatasan dan kekhilafan yang ada dalam pelaksanaan.
Dalam gelaran PON tahun ini
DKI Jakarta berada di peringkat kedua dengan raihan 184 medali emas, 150 perak dan 146 perunggu membututi Jawa Barat yang secara sah keluar sebagai Juara Umum PON dengan memperoleh 195 medali emas, 164 perak dan 183 medali perunggu.
Sementara tuan rumah Sumatera Utara diurutan keempat dan Aceh berada di urutan keenam.
Dari keseluruhan medali yang diperoleh kontingen DKI Jakarta mencatatkan beberapa cabang olahraga yang berhasil didominasi dan keluar sebagai Juara Umum diantaranya sepatu roda, atletik, renang, basket, bridge, karate, e-sport, billiar, terbang layang, judo, golf, pacuan kuda, tenis meja, kurash, selam kolam dan rugby.
Selain itu, pada PON XXI 2024 ini juga banyak terjadi pecah rekor yang digapai atlet Jakarta seperti Diva Renatta Jayadi pada cabang olahraga Atletik nomor Lompat Galah Putri setinggi 4,20 meter melampaui rekor PON XX Papua yang diciptakannya sendiri dengan lompatan 4,00 meter dan lompatan 4,17 meter di Asian University Games 2024.
Lalu ada perenang DKI Jakarta Joe Aditya Wijaya Kurniawan mengukir sejarah sebagai pemecah rekor nasional 200 meter gaya bebas putra di Kolam Renang Selayang, Medan, Sumatera Utara, Selasa (17/9), dengan catatan waktu 1 menit 50,35 detik yang memecahkan rekor nasional 200 meter gaya bebas putra yang dipegang Triady Fauzi Sidiq yang menjadi idolanya pada SEA Games 2013 Naypyidaw, Myanmar dengan 1 menit 50,46 detik. Capaian ini sekaligus mempertajam rekor PON yang ia ciptakan di PON 2021 Papua dengan 1 menit 51,05 detik.
Sebelumnya (15/9), perenang DKI Jakarta Nicholas Karel Subagyo yang turun pada nomor 400 meter gaya bebas putra membukukan waktu 3 menit 56,40 detik. Catatan waktu tersebut menjadi rekor baru PON yang sebelumnya milik Aflah Fadlan Prawira dari Jawa Barat yang mencatatkan waktunya pada PON 2021 Papua dengan 3 menit 56,69 detik.
Sementara itu di kategori putri, perenang Jakarta Adelia Chantika Aulia menjadi yang tercepat pada nomor 200 meter gaya punggung putri dengan 2 menit 16,77 detik. Catatan waktu tersebut memecahkan rekor PON milik Nurul Fajar Fitriyati di PON 2021 Papua dengan 2 menit 19,78 detik.
Seakan tak mau ketinggalan Tim atlet putra beregu cabang olahraga renang kontingen DKI Jakarta nomor pertandingan 4x200 meter gaya bebas estafet yang dikawal Putra M Randa, Nicholas Karel Subagyo, Dwiki Anugrah, dan Joe Aditya Wijaya Kurniawan secara memukau berhasil mencatatkan waktu 7 menit 34,78 detik mengalahkan Jawa Timur yang menurunkan Liquor Harrison Andoko, Reyhan Ardhinata, Agung Sulaksono Putro, dan Moch. Akbar Putra Taufik yang berada di urutan kedua dengan 7 menit 40,31 detik. Hasil tersebut sekaligus mempertajam rekor PON yang diciptakan DKI pada PON XX/2021 Papua dengan 7 menit 38,31 detik.
Pada cabor Atletik, atlet lompat tinggi putra asal Jakarta Rafael, dengan lompatan setinggi 2,16 meter berhasil meraih emas PON XXI Aceh-Sumatera Utara, sekaligus memecahkan rekor nasional atas nama Andre Dermawan dan Rizky Ghusyafa dengan tinggi lompatan 2,15 meter.
Disusul atlet DKI Jakarta, Wahyudi Putra yang merupakan seorang prajurit TNI AL berpangkat Serda JAS menjadi yang tercepat di final lari 1500 meter putra dengan catatan waktu 3:50,20 detik sukses memecahkan rekor PON milik atlet Maluku, Julius Leuwol yang tak pecah dalam 31 tahun. Julius Leuwol merupakan pemegang rekor lari 1500 meter, yang dicatatkan pada 9 Desember 1993 dengan catatan waktu 3:51.93 detik.
Dan pada cabor selam, Atlet DKI Jakarta Harvey Hubert Marcello Hutasuhut yang menyabet emas sekaligus memecahkan rekor Asia pada nomor 100 meter bifins putra setelah finish dengan catatan waktu tercepat 41.68 detik memecahkan rekor atas namanya sendiri yang diciptakan pada Sea Games 2023 Kamboja dengan catatan waktu 43,08 detik.
Rekor terbaru pada nomor Waterski Tricks Putra telah dicapai oleh Dimas Ridho Suprihono dari Jakarta dengan skor 5.180 poin mengalahkan rekor sebelumnya, yang tercatat pada PON Jabar 2016, adalah 4.921 poin.
“Selamat kepada para atlet, kontingen yang telah meraih juara dan meraih prestasi, sedangkan yang belum berhasil, jangan berkecil hati, masih banyak kesempatan dan masih banyak peluang,” ujar Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembanguan Manusia dan Kebudayaan.
Muhadjir didaulat mewakili Jokowi untuk menutup PON XXI 2024. "Dengan ini PON XXI 2024 saya nyatakan ditutup. Sampai bertemu di PON XXII di NTT dan NTB," tutupnya.