Kehadiran Kadispora DKI Jakarta Bangkitkan Tim Sepak Takraw Raih Emas

Dipublikasikan pada 17 Nov 2024 oleh Administrator


KehadiranKadis

Kehadiran Kadispora DKI Jakarta Bangkitkan Tim Sepak Takraw Raih Emas


Solo- Minggu (17/11) merupakan hari terakhir ajang Pra POPNAS Solo 2024 digelar. Seluruh cabang olahraga mempertandingkan partai final pada hari ini, salah satunya cabor sepak takraw yang mempertandingkan partai final antara DKI Jakarta melawan Jawa Barat di GOR UNS Solo.

Sebelum mencapai partai final pada pertandingan sebelumnya, tim yang dimanajeri Yusuf Madjid ini menundukkan Lampung dengan skor telak 3-0. Sebuah prestasi yang cukup mengejutkan  karena cabor sepak takraw bukan merupakan cabor unggulan dimana sepak takraw menjadi salah satu yang tidak lolos pada POPNAS 2023.

Jawa Barat merupakan lawan yang terberat di zona 2 yang ditempati DKI Jakarta dalam sebagian besar cabang olahraga yang dipertandingkan. Menurut pelatih sepak takraw DKI Jakarta, Danny Surya Darmadi, secara teknis permainan Jawa Barat setara dengan DKI Jakarta baik invidu maupun tim.

Turun dengan formasi yang sama dengan tiga pertandingan sebelumnya, kali ini tim sepak takraw DKI Jakarta mendapatkan perlawanan yang cukup ketat dari Jawa Barat. Pada pertandingan regu I vicky, reifal dan ridho harus mengakui keunggulan Jawa Barat dengan skor 2-0 (9-15 dan 16-17). Meskipun didukung oleh para supporter DKI Jakarta yang memberikan motivasi berupa yel-yel dan nyanyian pembangkit semangat, tim DKI Jakarta tak mampu terlepas dari tekanan pemain Jawa Barat. Kedudukan 0-1 untuk Jawa Barat.

Pada pertandingan regu kedua, tim DKI Jakarta sempat tertinggal pada set pertama kalah dengan poin 8-15 Di awal set kedua , tim DKI Jakarta yang dalam kondisi tertinggal 0-4 dari Jawa Barat, memperoleh suntikan semangat baru dengan hadirnya Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi DKI Jakarta, Andri Yansyah, ke lokasi pertandingan. Berada di pinggir lapangan tak henti-henti Kadispora berteriak memberikan semangat kepada Krisna, Nashif dan Kelvin yang tengah bermain. “Fokus..fokus...semangat”, teriaknya. Suntikan semangat yang diberikannya cukup efektif menaikan mood dan permainan para atlet sehingga  berbalik memimpin dan menang dengan poin 15-4. Telah mendapatkan pola permainan yang berhasil mengatasi Jawa Barat, tim DKI Jakarta menuntaskan set ketiga dengan poin 15-10. Kedudukan menjadi 1-1.

Melihat kedudukan kembali imbang 1-1, tim regu ketiga yang dipunggawai Alvayar (Raka), Najwan dan Ananda kembali memiliki harapan dan semangat lebih memberikan penampilan terbaiknya dihadapan Kadispora dan seluruh pendukung yang hadir di GOR UNS Solo. Hal itu dibuktikan dengan menyudahi permainan dua set langsung 15-8 dan 15-13. 

Kemenangan ini membuat skor menjadi 2-1 yang menjadikan DKI Jakarta berada di posisi pertama dan berhak atas medali emas. Kadispora mengakui pertandingan tadi diselimuti ketegangan baik pemain, pelatih dan ofisial dan bahkan penonton yang menyaksikan pertandingan. Disamping itu, ia juga melihat keseruan dalam permainan sehingga menyajikan tontonan yang menarik. “Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan olahraga seyogyanya yang menang happy dan yang kalah juga happy”, ungkapnya. 

Andri juga melihat perkembangan sepak takraw sudah mulai merata tidak hanya didominasi oleh salah satu provinsi melainkan sudah merambah ke provinsi-provinsi lain sehingga memiliki kekuatan yang seimbang. “poin-poin yang dihasilkan sangat ketat, ini menunjukan bahwa pembinaan sudah merata”, tambahnya.

Kadispora DKI Jakarta berkeinginan hasil capaian Pra POPNAS ini menjadi motivasi dan tolak ukur untuk peningkatan prestasi olahraga tidak hanya di Jakarta namun juga di Indonesia. Selain itu ia juga mengapresiasi kepada tim sepak takraw sebagai cabor yang sebelumnya tidak diunggulkan bahkan tidak pernah mendapatkan juara  kali ini bisa meraih emas dan lolos ke POPNAS 2025. “Ini merupakan  prestasi yang sangat membanggakan dan luar biasa”, ujarnya bangga.

Ia berpesan agar prestasi yang dicapai saat ini dapat dipertahankan pada POPNAS 2025 mendatang dan akan memasang target lanjutan. “ Target tetap harus ada untuk memberikan salah satu motivasi semangat untuk tetap menjaga performanya”, tutupnya.

Pelatih sepak takraw Danny Surya Darmadi, turut mengiyakan bahwa target di POPNAS 2025 adalah medali emas. “Dari hasil yang ini kita optimis masih ada jangka waktu kurang lebih 1 tahun dilakukan peningkatan permainan. Dari 3 nomor pertandingan minimal 1 nomor kita bisa raih emas”, terangnya. Ia juga akan mengantisipasi kekuatan besar sepak takraw lainnya seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat dan Gorontalo. Dan ia tidak menutup kemungkinan untuk POPNAS 2025 akan terjadi perombakan tim tergantu ng pada hasil latihan selama satu tahun kedepan. 

Danny menyoroti masalah yang harus diselesaikan dari timnya adalah mental bertanding. “dari fisik sama teknik itu mereka diatas dan jam terbang juga sudah bagus sudah bermain dimanapun jadi saya rasa masih harus diperbaiki di mental”, ungkapnya.